Saturday, April 20, 2024
HomeGagasanMengenang Guru Agung Muhammad SAW

Mengenang Guru Agung Muhammad SAW

 

Dalam dua hari terakhir ini kita memperingati Hari Guru sekaligus memperingati kelahiran sosok Muhammad bin Abdullah yang kemudian menjadi Muhammad Rasulullah SAW Sang Guru Agung.

Rasulullah mengatakan bahwa hanya ada 2 pekerjaan di dunia ini : guru dan selain guru. Tentu yang dimaksudkannya bukan semata guru profesional yang kita kenal saat ini. Dalam perspektif Tri Sentra Pendidikan Ki Hadjar, yaitu keluarga, masyarakat dan perguruan, maka kita menjadi guru saat mendemonstrasikan keteladanan, dan menjadi murid saat belajar meniru teladan. Oleh karena itu setiap warga belajar untuk menjadi murid agar kemudian memiliki kemampuan dan kesanggupan menjadi guru di manapaun, dan kapanpun. Dengan demikian, peringatan Hari Guru mestinya bukan semata perayaan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), tetapi perayaan kita semua sebagai guru.

Wacana yang mendominasi pendidikan oleh persekolahan dan dominasi keguruan oleh guru profesional tidak saja keliru tapi juga tidak efisien, dan tidak efektif serta tidak relevan lagi di zaman digital ini.

Muhammad Rasulullah SAW adalah Murid Agung yang kemudian menjadi Guru Agung. Berkat bimbinganNYa, Muhammad Rasulullah telah berhasil mengubah Yastrib jahiliy menjadi Madiinatul munawarah yang kemudian menjadi model metropolitan modern yang menghidupi masyarakat yang plural.

Transformasi Muhammad bin Abdullah menjadi Muhammad Rasulullah ini tidak berjalan mulus dan mudah, namun melalui proses pembelajaran yang berat secara mental, intelektual, dan fisikal, bahkan finansial; bukan proses sim salabim. Muhammad Rasulullah telah mengguncang pasar do’a dan ritual penyelamatan, dengan mengabarkan penyelamatan pro bono, tanpa bayaran.

Perlu dicermati washiyat Rasulullah yang telah menginsprasi Ki Hadjar Dewantara, bahwa pendidikan untuk semua hanya mungkin dan penting dilakukan oleh semua. Education for all has to be by all. Setiap warga menyiapkan diri menjadi civitas metropolitana yang trampil menjadi guru di rumah, dan di berbagai simpul-simpul belajar di masyarakat.

 

DANIEL MOHAMMAD ROSYID

Guru Besar ITS dan Pelaku Peradaban

RELATED ARTICLES

Most Popular