Thursday, April 25, 2024
HomeInternasionalMengenal Lebih Dekat Sang Penulis Kehidupan Fidel Castro

Mengenal Lebih Dekat Sang Penulis Kehidupan Fidel Castro

 

Elizabeth Abbott adalah salah seorang penulis perempuan yang terkenal. Ia juga adalah seorang sejarawan dengan minat khusus dalam isu-isu perempuan, keadilan sosial dan lingkungan. Dia meraih gelar doktor dari McGill University, Kanada, dalam bidang sejarah abad ke-19.

Elizabeth seorang peneliti senior di Trinity College, University of Toronto, Kanada. Sayang sekali, saya sulit mencari foto profilnya seusia 78 tahun, karena ia lahir tahun 1942.

Sebaliknya, saya tidak begitu sulit mencari profil pemimpin Kuba Fidel Castro di usia tuanya.

Kembali ke kehidupan Elizabeth Abbott, ia telah menulis banyak buku, dan telah berkontribusi pada banyak publikasi, termasuk The Globe and Mail, Toronto Star, Ottawa Citizen, The Gazette (Montreal), Quill & Quire, Huffington Post dan London Free Press dan juga sejarah Fidel Castro.

Abbott juga pernah mencalonkan diri untuk mewakili tunggangan Toronto—Danforth di House of Commons of Canada pada pemilihan federal Kanada 2015 dan 2019 sebagai anggota Partai Perlindungan Hewan Kanada.

Berikutnya muncul pertanyaan, apa yang menarik dari tulisan Abbot tentang pemimpin Kuba Fidel Castro yang pada tanggal 25 November 2020 ini, genap empat tahun kematiannya. Ia meninggal tanggal 25 November 2016 di Havana, Kuba.

Memang tidak banyak orang menulis tentang Fidel Castro, karena ia seorang komunis. Tetapi Elizabeth Abbott menulis kehidupan Fidel Castro bukan dalam karier politiknya, tetapi perjalanan hidup bersama perempuan-perempuan. Perempuan-perempuan? Iya, sama dengan Presiden Pertama Republik Indonesia, Dr. (HC) Ir. Soekarno. Bedanya, istri-istri Soekarno dinikahinya menurut agama Islam, tetapi Fidel Castro pernah menikahi perempuan menurut agama Kristen, selanjutnya ia bercerai, dan kecewa kepada perempuan, hingga bergaul dengan perempuan lain tanpa pernikahan.

Fidel Castro dan Perempuan

Nama lengkapnya adalah Fidel Alejandro Castro Ruz. Ia dikenal sebagai seorang pejuang revolusi dan politikus Kuba yang berhaluan komunis. Castro menjabat sebagai Perdana Menteri Kuba dari 1959 hingga 1976 dan sebagai Presiden Kuba sejak 1976 hingga 2008. Selain itu, ia juga mengemban jabatan Sekretaris Pertama Partai Komunis Kuba dari 1965 hingga 2011.

Castro lahir pada 13 Agustus 1926, di Birán, Kuba dan meninggal 25 November 2016, di Havana, Kuba. Seperti saya ceritakan, Elizabeth Abbott sebagai seorang sejarawan dan penulis, ia banyak menulis buku. Bukunya tentang Fidel Castro ditulis dibukunya berjudul: “Wanita Simpanan” terjemahan dari buku asli: ” Mistresses: A History of the Other Women” (Elizabeth Abbott, 2010).

Buku Elizabeth Abbott ini, terjemahan ke dalam bahasa Indonesianya terdiri dari 632 halaman. Di halaman 398-417, dimulai dari sub bab berjudul: “Sahabat Dekat Castro,” diceritakan bahwa Castro berkenalan dengan seorang perempuan bernama Naty Revuelta. Sama halnya percintaan Presiden Soekarno dengan Inggit Ganarsih, yang sebelumnya memiliki suami, Naty juga memiliki suami dan beralih kepada Castro. Tetapi mereka berdua tidak pernah nikah, meski memiliki seorang anak perempuan bernama Alina.

Fidel Castro juga menjalin hubungan dengan Marita Lorenz. Meski terdengar seperti cerita film mata-mata, salah satu wanita yang pernah dekat dengan Castro adalah seorang informan CIA. Perempuan bernama Marita Lorenz itu diduga dikirim oleh pemerintah AS untuk membunuh Castro.

Pertemuannya dengan Fidel Castro berawal ketika ia tiba di Havana, Kuba pada Februari 1959. Marita pun tinggal bersama Castro selama beberapa bulan dan hamil, tapi ia menggugurkan kandungannya pada bulan ketujuh.

Marita meninggalkan pulau itu dan bergabung dengan aktivis anti-Castro di Florida. Ia kemudian memberi kesaksian bahwa Francisco Fiorini yang berperan sebagai agen CIA merekrut dia untuk membunuh Castro.

Ketika kembali ke Kuba pada 1960, Marita tak jadi menaruh pil beracun ke Castro karena mengaku bahwa dirinya masih mencintai Castro.

Mirta Diaz-Balart, adalah perempuan Castro berikutnya. Salah seorang istri Castro yang dikenal oleh publik adalah Mirta Diaz-Balart yang berasal dari keluarga politikus kaya. Putri Rafael Jose Diaz-Balart itu bertemu dengan Castro ketika sedang melakukan studi filsafat di University of Havana.

Pasangan tersebut menikah pada 1948 dan memiliki seorang anak bernama Fidel Angel ‘Fidelito’ Castro Diaz-Balart. Namun pernikahan mereka mengalami keretakan dan keduanya memutuskan untuk bercerai pada 1955.

Mirta kemudian memutuskan untuk menikah lagi dengan lawan Fidel Castro, Emilio Nunez Portuondo, pendukung setia Fulgencio Batista, yang kemudian kekuasaannya digulingkan oleh Castro selama Revolusi Kuba.

Diaz-Balart tinggal di Spanyol bersama keluarga selama bertahun-tahun, di mana Castro Jr. berlajar di Uni Soviet. Mirta kembali ke Kuba pada 2006, setelah 40 tahun berada di pengasingan.

Dalia Soto del Valle istri berikutnya Fidel Castro. Tak banyak yang diketahui soal Dalia Soto del Valle, yang diisukan menjadi pasangan Castro sejak 1960-an. Menurut media Kuba, pasangan tersebut memiliki lima orang putra, yakni Antonio, Alejandro, Alexis, Alexander, dan Angel.

Castro juga dilaporkan telah menikahi Dalia pada 1980. Selama beberapa puluh tahun, rakyat Kuba tidak tahu tentang pasangan Castro. Dalia muncul pertama kali di TV Kuba pada 2001.

Namun, Castro diyakini memiliki banyak kekasih dan anak. Dalam buku lain berjudul: “Without Fidel: A Death Foretold in Miami, Havana and Washington” yang terbit pada 2009, Ann Louise Bardach mengklaim bahwa Castro memiliki setidaknya 10 anak.

Dalam wawancara dengan Vanity Fair pada 1993, ketika ditanya berapa jumlah anak yang ia punya, Castro tersenyum dan menjawab, “hampir satu suku”.

 

Penulis: Dasman Djamaluddin

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular