SOLO – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengukuhkan secara resmi Kontingen ASEAN Paragames 2017, sekaligus meninjau kamar dan tempat latihan atlet yang digunakan selama melakukan pemusatan latihan di Solo.
“Saya ingin memastikan seluruh informasi yang beberapa waktu yang lalu ramai diberitakan di media terkait keterlambatan akomodasi atlet sudah diselesaikan dengan baik. Tidak ada niat untuk menahan apa yang menjadi hak dan kebutuhan atlet. Terlebih mereka berjuang untuk nama bangsa,” ujar Imam Nahrawi, Selasa (12/9/2017).
Dalam kesempatan tersebut, Imam Nahrawi menegaskan komitmen yang pernah disampaikannya untuk mengawal langsung kebutuhan atlet Indonesia.
“Tidak ada perbedaan perlakuan antara atlet difabel atau bukan, Saya berusaha sekuat tenaga mendorong semua unit terkait yang ada di Kemenpora untuk segera menyelesaikan kebutuhan berupa honor, uang saku, akomodasi, kebutuhan vitamin, serta peralatan latihan dan tanding yang diperlukan. Segala proses yang membuat lama telah dilakukan percepatan, Saya tidak ingin persoalan yang sama terus berulang-ulang’’ tegas menteri asal Bangkalan Madura itu.
Selain itu menurut Imam, ada kabar yang juga menggembirakan yang disampaikan kepadanya terkait fasilitas transportasi kontingen ASEAN Paragames 2017 yang dijamin oleh Garuda Indonesia.
“Saya senang sekali tadi saat diberitahu oleh pihak penerbangan bahwa seluruh kontingen akan menggunakan pesawat khusus yang disediakan oleh Garuda Indonesia,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Menpora juga menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada seluruh atlet dan ofisial yang akan berlaga di ASEAN Paragames Kuala Lumpur.
“Presiden Joko Widodo mewanti-wanti kepada saya untuk memastikan semua tersedia dengan baik dan sempurna pendukung atlet ASEAN Paragames termasuk bonus yang wajib sama dengan atlet SEA Games sebagai bentuk perhatian dan dukungan penuh pemerintah,” kata Imam Nahrawi.
Sementara itu terkait target di ASEAN Paragames 2017 ini, Imam Nahrawi optimistis, Indonesia bisa meraih kembali gelar juara umum dan menjadi yang terbaik di kawasan Asia Tenggara.
“Terkait target kami ingin juara satu, karena ini adalah hasil dari proses panjang pelatnas sehingga kita tidak berekspektasi lebih dari itu. Peluang yang ada di depan mata harus dimanfaatkan dengan baik sehingga sebisa mungkin kita meraih juara umum. Jadilah yang terbaik! Berjuang jadi yang terbaik. Kalian adalah bukti bahwa disability does not mean inability,’’ tandasnya.
(bti)
