Wednesday, April 24, 2024
HomeEkonomikaKemenpar: Ijin Mendaki Taman Nasional Gunung Rinjani Bisa Melalui Online

Kemenpar: Ijin Mendaki Taman Nasional Gunung Rinjani Bisa Melalui Online

Anggota
Anggota Tim Percepatan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Kemenpar RI, Taufan Rahmadi (dua dari kanan) dalam sebuah acara di Lombok, NTB.

LOMBOK – Para pendaki Gunung Rinjani, tak bisa lagi buang sampah sembarangan. Pihak Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) berencana membagikan trashbag (Kantong sampah) untuk digunakan menampung sampah selama pendakian gunung berapi yang terletak di Pulau Lombok itu.

Barang bawaan yang berpotensi menghasilkan sampah akan dicatat dan diperiksa kesesuaian sampahnya setelah turun dari pendakian.

Hal tersebut diungkapkan Taufan Rahmadi, Anggota Tim Percepatan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Kemenpar RI, usai mengunjungi Balai TNGR, Jumat (18/8/2017) siang.

“Pihak Balai juga menyampaikan rencana melakukan kajian mendalam terkait model toilet yang akan dibangun dan dimanfaatkan para pendaki di kawasan Rinjani,” ujar mantan Kepala Badan Pengembangan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB itu.

Dalam pertemuan dengan pihak Balai TNGR yang diwakili MI Lubis dan Faisal itu, disampaikan bahwa selain soal kebersihan, pihak balai juga tengah melakukan upaya peningkatan kapasitas Tour Operator, Porter dan Pemandu Pendakian. Disebutkan, sedikitnya 100 orang tour operator, porter dan guide telah mengikuti pelatihan yang rencananya akan terus dilakukan secara bertahap, hingga memenuhi target minimal 1000 orang tour operator, porter dan guide terlatih.

“Pendakian tiap harinya akan dibatasi pada angka 400 orang pendaki. untuk itu, telah dibangun sistem daring berbasis Android untuk memudahkan pemesanan,” ungkap alumnus FISIP  Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu.

Tour operator, imbuh Taufan, akan didorong untuk mengurus perijinan sebagai penyedia paket wisata pendakian ke Gunung Rinjani.

“Ini dilakukan sebagai upaya pengawasan dan pengendalian kualitas layanan, sehingga tak ada lagi kesan buruk yang mungkin muncul dari para pendaki,” pungkas penggagas tagar #temannyawisatawan di media sosial itu.

(kf/bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular