Friday, March 29, 2024
HomeInternasionalKemenlu Terkendala Akses Data WNI Yang Ditahan Otoritas Jepang

Kemenlu Terkendala Akses Data WNI Yang Ditahan Otoritas Jepang

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Armanatha Nasir. (Foto: The Netizen Daily)
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Armanatha Nasir. (Foto: The Netizen Daily)
 
JAKARTA – Belum lama ini tanah air dikejutkan kembali oleh penangkapan otoritas Jepang terhadap dua warga Indonesia (WNI) di Negeri Sakura itu. Namun demikian, sampai berita ini ditulis, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) masih belum bisa memberi kepastian soal motif kedua WNI. Bahkan, dijelaskan Juru Bicara Kemenlu, Armanatha Nasir, pihaknya masih kesulitan mendapatkan akses menemui salah satu dari kedua WNI.
 
“Yang satu kita belum ketemu, alasannya karena infomasi yang kita terima dari otoritas keamanan Jepang, mereka sedang melakukan invetigasi mendalam kepada yang satu,” ujarnya kepada wartawan, Kamis, (3/12).
 
Sebagai informasi, Rabu (25/11) lalu, kedua WNI berinisial IR (31) DN (40), ditangkap kepolisian Metro Tokyo karena dugaan kaitan dengan Foreign Terrorist Fighters (FTF). Namun demikian, Tata tak bisa memberi penjelasan, tentang siapakah WNI yang menjalani investigasi mendalam oleh otoritas Jepang. Ia hanya berani menduga, bahwa WNI tersebut adalah otak dari pengiriman teleskop untuk senjata berjenis rifflle.
 
“Yang satu ini yang diduga mengirimkan scope buat riffle,” imbuh pria yang akrab disapa Tata itu.
 
Untuk diketahui, kedua WNI ini terdeteksi otoritas Jepang telah beberapa kali membeli riffle scope (bukan senjata) secara online. Mereka lantas mengirimkan barang tersebut sebanyak dua kali ke Indonesia, melalui ekspedisi express. Pada saat dilakukan penggeledahan ke apartemen yang mereka, polisi Jepang menemukan 29 buah teleskop.
 
Padahal, peralatan yang dimiliki mereka masuk ke daftar spesifikasi tinggi otoritas Jepang. Artinya, jika melakukan pengiriman berkaitan dengan barang itu, mereka harus melewati proses perijinan yang ketat. Karena itulah, mereka ditangkap dan ditahan atas dasar pelanggaran UU Transaksi Mata Uang Asing dan Perdagangan Internasional.
 
Selain hal tersebut, Polisi Tokyo juga melaporkan penemuan atas video di facebook kedua WNI. Terpampang rekaman osama bin laden dan video/gambar yang terkait dengan kelompok radikal. Hal ini memperkuat dugaan aparat keamanan Jepang mendalami lebih lanjut mengenai siapa penerima kiriman tersebut di indonesia dan untuk apa penggunaannya.
(msa/bti)‎
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular