Thursday, April 25, 2024
HomePendidikanJokowi: Koruptor Itu Berpendidikan Tinggi, Tapi Kenapa Masih Korupsi?

Jokowi: Koruptor Itu Berpendidikan Tinggi, Tapi Kenapa Masih Korupsi?

Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan pada penutupan acara Pelatihan Akbar Guru PAUD se-DKI Jakarta di Islamic Center Jakarta, Koja Jakarta Utara, Rabu (20/9/2017) sore. (foto: Laily Rachev?Biro Pers Setpres)
Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan pada penutupan acara Pelatihan Akbar Guru PAUD se-DKI Jakarta di Islamic Center Jakarta, Koja Jakarta Utara, Rabu (20/9/2017) sore. (foto: Laily Rachev?Biro Pers Setpres)

JAKARTA – Pendidikan anak di usia dini merupakan hal yang sangat krusial bagi tumbuh kembangnya anak-anak. Oleh karena itu, guru-guru PAUD memiliki peranan penting dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa terutama dalam pendidikan karakter anak-anak Indonesia.

Hak tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menutup pelatihan akbar guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) se-Provinsi DKI Jakarta di Islamic Center Jakarta, Koja, Jakarta Utara, Rabu (20/9/2017) sore.

“Kunci pembangunan kecerdasan dan karakter itu berada pada usia emas 1 tahun sampai 12 tahun. Ibu-ibu dan bapak-bapak semuanya berada pada posisi yang sangat penting menentukan masa depan negara karena di sinilah anak-anak kita dididik,” ujar Jokowi mengawali sambutannya.

Namun, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengingatkan bahwa dalam mendidik anak-anak, tak cukup hanya fokus pada kecerdasan semata. Kecerdasan itu memang diperlukan, tapi tentunya harus diimbangi dengan budi pekerti dan nilai-nilai karakter yang baik.

“Inilah proses-proses membangun mentalitas dan menguatkan pendidikan karakter yang akan terus kita lakukan,” imbuh Jokowi.

Menurut Jokowi, para pelaku korupsi misalnya, mereka juga mengenyam pendidikan yang tinggi. Namun, hal itu tak mencegah mereka untuk melakukan tindak pidana yang sangat merugikan negara. Ia menduga bahwa hal itu terjadi karena memang penguatan pendidikan karakter belum menjadi perhatian pemerintah selama ini.

“Di mana sebetulnya titik lemah kita ini? Karena kita tahu yang koruptor itu juga pendidikannya dari TK, SD, SMP, SMA, sampai universitas. Tapi kenapa melakukan itu? Karena urusan penguatan pendidikan karakter itu belum menjadi perhatian pemerintah,” tegasnya.

Dus, Jokowi menyatakan bahwa dirinya telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Dalam kaitannya dengan aktivitas pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru-guru PAUD, Perpres tersebut nantinya juga diharapkan dapat menjadi payung hukum untuk mengalokasikan dana bantuan bagi guru PAUD.

“Kalau tidak ada, mana berani gubernur, bupati, dan wali kota memberikan. Tapi ini baru dua minggu yang lalu, nanti akan saya perintahkan setelah bertemu dengan gubernur, bupati, dan wali kota,” ia menambahkan.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengapresiasi pelatihan yang diberikan bagi para guru PAUD. Ia berharap agar pelatihan-pelatihan serupa ini untuk dapat diperbanyak karena pelatihan baru dilakukan di 19 kota, sementara di seluruh tanah air terdapat 514 kota dan kabupaten.

“Jadi masih sangat kurang. Tadi saya bisik-bisik, yang kurang apa? Biar saya bantu agar pelatihan-pelatihan seperti ini semakin masif seluruh guru-guru PAUD diberikan pendidikan dan pelatihan yang diperlukan,” tandasnya yang hadir bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendy dalam kesempatan tersebut.

(bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular