Friday, April 19, 2024
HomePolitikaNasionalIsu Reshuffle, PKS: Manfaatnya Untuk Rakyat Apa?

Isu Reshuffle, PKS: Manfaatnya Untuk Rakyat Apa?

Anggota Komisi IX DPR RI dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Netty Prasetiyani. (foto: istimewa)

 

JAKARTA – Lewat sepekan setelah rekaman video Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) gusar pada para menterinya diunggah, belum ada tanda-tanda reshuffle kabinet. Isu pergantian menteri terus bergulir menjadi isu liar hingga sempat beredar sejumlah nama yang terdepak dari kursi kabinet Indonesia Maju.

Anggota Komisi IX DPR RI dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Netty Prasetiyani menanggapi kemungkinan pergantian menteri kesehatan yang merupakan mitra kerjanya.

Menurut Netty, “Persoalan intinya bukan pada pergantian menteri, tapi apa manfaatnya untuk rakyat. Reshuffle atau tidak, semua kebijakan harus untuk kepentingan rakyat. Jadi bukan sekadar marah-marah, tapi sejauhmana hal itu mampu mendorong para menteri bekerja optimal menghasilkan kebijakan pro rakyat,” kata Netty dalam keterangannya kepada awak media, Kamis (9/7/2020).

Selain itu Netty mengingatkan, “Video Presiden Jokowi gusar diunggah sekitar seminggu setelah kejadian, jadi seharusnya sebelum video beredar, kita sudah melihat ada progress penanganan Covid-19. Nyatanya tidak ada progress signifikan. Kasus positif makin tinggi, penyerapan anggaran belum sesuai dengan kebutuhan lapangan dan penanganan dampak ikutan juga masih sengkarut. Apakah kemarahan presiden hanya dianggap angin lalu oleh para menterinya atau karena mereka tidak tahu harus melakukan apa?,” tanya Netty.

Netty khawatir isu pergantian kabinet hanya menambah daftar panjang lemahnya pengelolaan komunikasi publik pemerintah.

“Masyarakat makin bingung dengan komunikasi yang riuh rendah, sementara angka kasus makin meningkat, jumlah pekerja di-PHK dan dirumahkan makin banyak, dan masyarakat mulai giat ke luar rumah dengan anjuran new normal,”ujarnya.

“Jika itu yang terjadi, maka anggapan publik bahwa pemerintah selama ini hanya sekadar berwacana tidak seratus persen salah,” pungkasnya.

(ali/bti)

RELATED ARTICLES

Most Popular