Saturday, April 20, 2024
HomeSosial BudayaInsiden Tolikara, 9 Jemaat Sinode GIDI Terluka Kena Peluru Aparat

Insiden Tolikara, 9 Jemaat Sinode GIDI Terluka Kena Peluru Aparat

Beberapa Korban Penembakan Aparat Kepolisian Dalam Insiden Tolikara Sedang Diberi Penanganan Medis di Rumah Sakit. (Dok. Nesta O.)
Beberapa Korban Penembakan Aparat Kepolisian Dalam Insiden Tolikara Sedang Diberi Penanganan Medis di Rumah Sakit. (Dok. Nesta O.)

TOLIKARA PAPUA – Ada peristiwa yang luput dari pantauan masyarakat dan elit di Jakarta terkait Insiden Tolikara. Menurut informasi yang dihimpun tim Cakrawarta, pemicu jemaat Sinode Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) adalah adanya penembakan pihak aparat kepolisian setempat yang datang ke lokasi sebelum kejadian pembakaran oleh jemaat yang datang.

Menurut Yulianus Lambe, mahasiswa Universitas Cenderawasih (Uncen) yang menjadi korban penembakan, dirinya menyesalkan pihak aparat yang bertindak represif dan langsung menembakkan peluru ke arah kerumunan jemaat GIDI yang mendatangi dan melempari batu ke arah umat Muslim Karubaga yang hendak melaksanakan Sholat Ied dengan beringas.

“Mereka (aparat) bikin seperti kita ini binatang, main tembak saja seenaknya. Mereka tidak perlakukan kami dengan manusiawi,” kata Yulianus

Akibat aksi penembakan aparat tersebut menurut informasi terdapat 9 korban luka tembak. Tiga korban telah dirawat intensif di RSUD Wamena sejak Jumat (17/7/2015) sore sedangkan enam lainnya dievakuasi ke Jayapura. Enam korban ini saat ini dirawat di RSUD Jayapura.

Berikut nama-nama korban dari jemaat sinode GIDI yang terluka akibat penembakan aparat tersebut :

1. Altelu Yanengga (kaki kiri)
2. Edi Wanimbo‎ (perut)
3. Perinus Wanimbo (kaki kanan)
4. Geratus Kogoya (paha kanan)
5. Ketilu Yikwa (paha kanan)
6. Erdinus Yikwa (paha kiri)
7. Alies Kogoya‎ (kaki kiri)
8. Emison Pagawak (tangan kanan)
9. Yulianus Lambe (paha‎ kiri).

Sementara itu Presiden GIDI, Pdt. Dorman Wandikbo, mengakui pihaknya memang telah mengirim surat tertulis resmi untuk peniadaan Sholat Ied karena bersamaan dengan pelaksanaan seminar dan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) dalam rangka Hari Pemuda GIDI Internasional.

“Memang hari ini adalah hari Idul Fitri, harinya mereka (umat Muslim). Tapi, saya sebagai pimpinan (umat GIDI) di Tolikara sudah berikan surat tertulis, dalam rangka Hari Pemuda GIDI Internasional, tidak boleh lakukan kegiatan itu (pelaksanaan Sholat Ied) karena ada kegiatan seminar dan KKR. Tapi sekarang polisi dan tentara main tembak anak-anak,” ujar Wandikbo, Sabtu (18/7).

Seperti diberitakan sebelumnya, sekitar pukul 05.00 WIT pada (Jumat, 17/7) terjadi Insiden Tolikara dimana sejumlah jemaat Sinode GIDI membakar Masjid Baitul Muttaqin tempat umat Muslim Karubaga hendak melaksanakan sholat Ied.

(yl/bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular