Wednesday, April 17, 2024
HomeEkonomikaIndonesia Sepakati 3 Isu Utama dengan Vietnam

Indonesia Sepakati 3 Isu Utama dengan Vietnam

Presiden Joko
Presiden Joko Widodo dan Sekretaris Jenderal Partai Republik Sosialis Vietnam Nguyen Phu Throng memberikan keterangan pers bersama seusai pertemuan kedua mengenai sejumlah isu strategis kedua negara di Istana Negara, Jakarta, hari ini, Rabu (23/8/2017). (Foto: Biro Pers Setpres)

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan setidaknya terdapat tiga (3) isu utama yang menjadi fokus pembicaraan antara Indonesia dan Vietnam yang disebutnya telah menjadi salah satu mitra strategis Indonesia sejak tahun 2013.

“Dalam pertemuan tadi kita memfokuskan pada tiga isu utama, yaitu peningkatan kerja sama di bidang maritim dan perikanan, perdagangan dan investasi, serta isu kawasan,” ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers seusai menerima kunjungan kerja Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Republik Sosialis Vietnam, Nguyen Phu Throng di Istana Negara, Rabu (23/8/2017) siang.

Dalam bidang maritim, kedua negara sepakat untuk mempercepat proses perundingan dalam penetapan batas wilayah zona ekonomi eksklusif (ZEE). Sementara di bidang perikanan, keduanya juga sepakat untuk bekerja sama mengatasi pencurian ikan di perairan masing-masing.

“Di bidang perikanan, kedua negara sepakat untuk menindaklanjuti usulan Indonesia bagi dicapainya sustainable fisheries dan bekerja sama mengatasi illegal unreported and unregulated fishing,” imbuh mantan walikota Solo itu.

Dipaparkan Jokowi, Indonesia dan Vietnam sendiri dalam tiga tahun terakhir berhasil meningkatkan nilai perdagangannya. Oleh karenanya, kedua negara berpandangan agar tren peningkatan tersebut dapat berlanjut di masa-masa mendatang.

“Kita telah membahas berbagai langkah dan inisiatif baru agar target perdagangan sebesar USD 10 miliar dapat dicapai. Sebagai negara kunci dan produsen utama lada dan karet di dunia, kita juga bersepakat untuk mengambil langkah konkret dalam menjaga stabilitas harga dan meningkatkan kualitas kedua komoditas tersebut,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Jokowi menegaskan bahwa dirinya secara khusus meminta kepada Nguyen untuk dapat memberikan perlindungan dan memfasilitasi keperluan para investor Indonesia di Vietnam.

Adapun dalam menyikapi isu kawasan, Jokowi dan Nguyen Phu Trong menyadari pentingnya kesatuan dan kerjasama di antara negara-negara kawasan dalam mewujudkan visi masyarakat ASEAN tahun 2025.

“Kita menyambut baik kemajuan yang dicapai dalam kerangka code of conduct yang akan menjadi dasar yang kuat bagi pengaturan norma komprehensif di Laut Cina Selatan. Kita juga sepakat untuk menjadikan ASEAN sebagai motor bagi terciptanya perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan kawasan,” tandasnya mengakhiri keterangan persnya.

(bm/bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular