JAKARTA – Kasus Freeport menunjukkan tanda-tanda antiklimaks. Pengamat ekonomi, Dr. Fuad Bawazier melihat persidangan Setya Novanto (SN) di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI justru seret. Tetapi menurut Fuad, justru yang harus diwaspadai adalah bila akhirnya para pemain atau geng-geng yang diduga mencari kentungan pribadi dalam urusan perpanjangan konsesi tambang Freeporrt ini malah berkonspirasi untuk saling melindungi diri alias cari selamat bersama dan masalahnya menguap begitu saja.
“Untuk mencegah itu sebaiknya, Pemerintah dan DPR bersama-sama bikin Panel Independen untuk mengusut tuntas mereka yang diduga terlibat atau bermain seperti SN, LBP dan SS. Melalui Panel ini SN, LBP dan SS bisa membela dirinya masing-masing secara maksimal dan terbuka,” ujar Fuad kepada cakrawarta.com di Jakarta, Selasa (24/11).
Menurut Fuad, jika memang SN, SS dan LBP tidak bersalah tidak perlu takut. Mantan politisi Hanura ini menyatakan hasil Panel Independen ini dapat digunakan sebagai landasan langkah-langkah pengusutan atau tindakan berikutnya.
“Mungkin mereka (SN, SS, LBP) sekedar terkena sanksi administrasi (diberhentikan dari jabatannya masing-masing), atau diteruskan ke Polisi atau Jaksa bila terindikasi kuat ada unsur pidananya. Atau bebas dan dipulihkan nama baiknya bila terbukti tidak bersalah,” imbuh pria kelahiran Tegal, Jawa Tengah ini.
Bagi Fuad, dengan langkah tersebut persoalan di internal bangsa bisa tuntas terlebih dahulu sehingga setelahnya bisa berhadapan dengan Freeport secara utuh dan bermartabat untuk kepentingan nasional.
“Jangan lagi diperpanjang setelah kontraknya nanti habis tahun 2021. Sudah lebih dari 50 tahun Freeport mengeruk kekayaan Papua ini, enough is enough. Kini giliran bangsa kita sendiri yang menikmatinya,” pungkasnya.
(bti)
