Thursday, March 28, 2024
HomePolitikaEWI: Isu Siapa Dibalik Sudirman Said Melaporkan Skandal Freeport Jangan Kaburkan Substansi

EWI: Isu Siapa Dibalik Sudirman Said Melaporkan Skandal Freeport Jangan Kaburkan Substansi

Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI), Ferdinand Hutahaean. (Foto: Randa Rinaldi/Tribbun)
Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI), Ferdinand Hutahaean. (Foto: Randa Rinaldi/Tribbun)

JAKARTA – Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI), Ferdinand Hutahean menyatakan polemik tentang skandal permintaan saham kepada PT Freeport Indonesia yang dilakukan oleh Ketua DPR RI, Setya Novanto (SN) belum jernih dan selesai, kini bertambah isu dan polemik tentang siapa dibalik Sudirman Said hingga berani melaporkan SN ke MKD DPR RI. Isu tentang siapa dibalik SN menjadi polemik baru setelah Menkopolhukan Luhut Panjaitan menyampaikan hal tersebut kepada publik tapi tidak berani menyebut siapa secara gamblang orang yang dia maksud.

“Beginikah sikap seorang Menkopolhukam? Sangat kita sayangkan jika Pak Luhut menciptakan isu baru dan menjadi kegaduhan baru padahal Pak Luhut pernah bicara akan melibas siapa saja yang bikin gaduh,” ujar Ferdinand kepada cakrawarta.com di Jakarta, Jumat (20/11)

Ferdinand menambahkan, isu tentang siapa dibalik Sudirman Said (SS) juga menyeruak dari anggota DPR RI asal PDIP, Efendi Simbolon yang secara terang terangan menuding Ari Soemarno dibelakan SS dengan target menghantam Muhammad Reza Chalid (MRC) yang ikut hadir dalam pertemuan antara SN dan MS dalam negosiasi ilegal kontrak PT Freeport Indonesia.

“Apakah memang SS disetir oleh Ari Soemarno? Ataukah nama yang diisukan oleh Luhut dan disebut Efendi sama? Tidak ada yang tau pasti dan pernyataan tersebut terlalu spekulatif,” imbuh Ferdinand.

Namun terlepas dari itu benar atau tidak, pihak EWI berharap tidak ada upaya pengaburan substansi masalah dari adanya upaya perampokan hak negara yang dilakukan oleh SN bersama dengan MRC yang ikut hadir menjadi isu baru dalang dibalik SS.

“EWI meminta kepada semua pihak agar tidak menimbulkan spekulasi apapun yang bisa mengaburkan substansi masalah. Ini skandal besar, jangan dialihkan substansinya menjadi isu liar yang tidak jelas,” tegas Ferdinand.

Dalam kasus ini, pihak EWI juga mengkritisi sikap Luhut sebagai Menkopolhukam dan Jusuf Kalla (JK) sebagai Wakil Presiden yang berbeda pendapat tentang posisi SS. Luhut menyatakan bahwa laporan SS ke MKD tidak mendapat restu Presiden, berbeda dengan JK yang menyatakan SS sudah lapor Presiden.

“Perbedaan pernyataan tersebut justru menunjukkan indikasi bahwa semua ini justru perseteruan antara Wapres dan Menkopolhukam. Kami mendesak Presiden agar angkat bicara dan menuntaskan masalah ini secara transparan dan sesuai kaidah hukum yang berlaku. Presiden jangan mengambil sikap acuh karena akan menimbulkan persepsi liar ditengah publik,” pungkas Ferdinand.

(fh/bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular