Wednesday, April 17, 2024
HomeSains TeknologiKesehatanDukung Pemkot, Unair Serahkan 7.270 Masker Kepada Walikota Risma

Dukung Pemkot, Unair Serahkan 7.270 Masker Kepada Walikota Risma

Walikota Surabaya Tri Rismaharini menerima secara simbolis bantuan masker dari Unair yang merupakan bentuk kerjasama antara LPPM dan GELIAT Unair dengan Unicef Indonesia di Balai Kota Surabaya, Selasa (9/6/2020) pagi. (foto: bustomi)

 

SURABAYA – Pemerintah Kota Surabaya melalui Walikota Tri Rismaharini menyatakan bahwa Surabaya tidak memperpanjang penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang telah berakhir Senin (8/6/2020) kemarin. Keinginan itu diterima pula oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang menyatakan bahwa PSBB Surabaya Raya tidak diperpanjang.

Tetapi penerapan protokol kesehatan ketat dan check point tetap dipertahankan. Pemkot Surabaya juga menyatakan bahwa PSBB berakhir tetapi pengawasan tetap berjalan.

Dalam upaya mendukung langkah Pemkot tersebut, Universitas Airlangga (Unair) melalui LPPM dan GELIAT Unair menyerahkan bantuan masker bermotif bonek dan bonita serta masker anak kepada walikota Surabaya di Balai Kota, Selasa (9/6/2020) pagi.

Menurut ketua LPPM Unair, Dr. Eko Supeno, M.Si., program ini merupakan bentuk kerjasama antara LPPM, GELIAT dan Unicef Indonesia.

“Kita tahu saat ini tengah diuji dengan wabah. Tapi kami tetap berharap dapat berkontribusi melalui edukasi kepada masyarakat tentang arti pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat dengan salah satunya pemakaian masker. Di maskernya sendiri pula terdapat pesan pesan yang hendak kami sampaikan. Jadi ke depan berharap arti pentingnya PHBS ini dapat terus berjalan dengan ada atau tidak adanya Covid-19,” ujar Eko Supeno kepada cakrawarta.com, Selasa (9/6/2020) seusai prosesi penyerahan bantuan masker sebanyak 7.270 kepada Risma di Balai Kota Surabaya.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Dr. Nyoman Anita Damayanti selaku Ketua GELIAT (Gerakan Peduli Ibu dan Anak Sehat Berbasis Keluarga) Unair menyatakan bahwa dalam rangka menghadapi Covid-19 yang dinyatakan lewat WHO akan sulit hilang atau kalau tidak baru dalam satu atau dua tahun ke depan baru tertangani dengan baik. Karenanya, mengingat Surabaya sudah menghentikan PSBB maka masyarakat harus siap untuk hidup produktif tetapi tetap menjalankan protokol kesehatan ketat seperti.

“Ya dalam upaya menghadapi New Normal ini kami tetap berharap masyarakat mulai dari sekarang tetap menjalankan protokol kesehatan ketat seperti menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabundi air mengalir dan dalam konteks program ini adalah pemakaian masker ini,” ujar Bu Nyoman panggilan akrabnya.

Menurut Bu Nyoman, juga berharap bahwa GELIAT Unair mampu mendukung Kampung Tangguh Surabaya dengan melibatkan semua elemen di Unair khususnya mahasiswa dalam upaya menyukseskan program tersebut khususnya mendukung kesehatan ibu dan anak.

“Kami menekankan bahwa kesehatan ibu dan anak adalah kunci dari kemajuan dan kemakmuran suatu bangsa. Jadi kesehatan ibu dan anak harus tetap diperhatikan. Karena itu, dalam pemberian masker kali ini kami juga menyertakan ribuan masker khusus anak kepada Pemkot. Melawan Covid-19 ini kan tugas kita bersama. Masker ini sebenarnya kan dari kita untuk kita masyarakat juga tetapi simbolis ini hanya bentuk bahwa Pemerintah Kota Surabaya sangat mendukung program kesehatan ibu dan anak,” imbuhnya.

Ditemui usai prosesi penyerahan bantuan, Risma mengucapkan terima kasih kepada pihak Unair dan Unicef atas bantuan yang telah diberikan.

“Nggeh. Njih. Maturnuwun atas bantuannya. InsyaAllah ini bermanfaat untuk Surabaya,” kata Risma.

(bus/bti)

RELATED ARTICLES

Most Popular