JAKARTA – Momen kunjungan Duta Besar (Dubes) Brunei Darussalam yang baru, Duta Besar Dato Yussof, dimanfaatkan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu), A.M. Fachir. Saat kunjungan Dubes negeri kecil berlimpah minyak tersebut ke Kemenlu, Fachir menjabarkan pentingnya hubungan bilateral dan peningkatan kerjasama antar kedua negara.
“Saat ini Indonesia tengah giat mengembangkan pembangunan di bidang infrastruktur dan energi. Untuk itu, tentunya kami membutuhkan dukungan dari mitra yang terpercaya seperti Brunei Darussalam,” kata Wamenlu Fachir di kantornya, Jumat (3/7).
Menanggapi pernyataan Wamenlu, Dubes Dato Yussof menyampaikan kesiapannya untuk mendukung peningkatan kerja sama bilateral di berbagai bidang. Selain itu, Dato Yussof juga menyampaikan terkait isu buruh migran.
“Brunei Darussalam sangat membutuhkan Buruh Migran Indonesia (BMI) tapi seringkali pengiriman BMI terkendala oleh proses rekruitmen yang panjang dan lama,” terang Duta Besar Brunei dalam pertemuan tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Wamenlu menegaskan bahwa saat ini Pemerintah Indonesia tengah berupaya untuk memperbaiki sistem rekruitmen BMI yang akan dipekerjakan di luar negeri.
“Perbaikan sistem rekruitmen BMI tengah dilakukan guna meningkatkan kualitas BMI, meminimalisir pengiriman buruh migran illegal, sekaligus meningkatkan perlindungan bagi BMI di luar negeri,” jelas Wamenlu.
(msa/bti)
