Friday, April 19, 2024
HomeUncategorizedCBA: Sebaiknya Menhub Diganti Saja!

CBA: Sebaiknya Menhub Diganti Saja!

Data CBA soal proyek yang
Data CBA soal proyek Kementerian Perhubungan yang dimenangkan PT Adhiguna Keruktama.

JAKARTA – Menurut Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan saat konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (24/8/2017) malam. Dalam kasus suap dan gratifikasi Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Antonius Tonny Budiono‎ terkait penerimaan uang untuk perizinan dan pengadaan proyek-proyek di lingkungan Ditjen Hubla tahun anggaran 2016-2017.

Salah satunya, menurut Basaria proyek tersebut terkait pengerukan alur pelayaran Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, Jawa Tengah tahun anggaran 2017, dan proyek ini dimenangkan oleh PT Adhi Guna Keruktama.

Menanggapi hal tersebut, Kordinator Investigasi Center for Budget Analysis (CBA) Jajang Nurjaman, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sendiri, memiliki proyek pengerukan alur pelayanan pelabuhan Tanjung Emas di tahun anggaran 2017 yang dijalankan Kemenhub melalui kantor kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan Tanjung Emas.

“Anggaran yang disiapkan untuk proyek ini sebesar Rp 45.015.800.000,-” ujar Jajang kepada redaksi cakrawarta.com, Jumat (25/8/2017) pagi.

Sementara itu, pihak yang memenangkan proyek pengerukan alur pelayanan pelabuhan Tanjung Emas, adalah perusahaan PT Adhiguna Keruktama yang beralamat di Rukan puri mutiara blok A nomor 16 Jalan Griya Utama sunter Agung, Jakarta Utara. Menurut catatan CBA, nilai proyek yang diajukan PT Adhiguna Keruktama sebesar Rp 44.518.000.000.

Karena itu, masih menurut Jajang Nurjaman, CBA mendorong KPK untuk mengusut tuntas kasus korupsi terkait proyek pengerukan alur pelayanan pelabuhan yang dijalankan Kemenhub.

“Khususnya yang melibatkan PT Adhiguna Keruktama, karena berdasarkan catatan kami, perusahaan tersebut merupakan langganan dari proyek-proyek besar Kemenhub,” imbuhnya.

Untuk diketahui, antara tahun 2016 sampai 2017 saja, nilai proyek yang dimenangkan PT Adhiguna Keruktama sebesar Rp 179.227.397.000,-.

“KPK jangan sampai berhenti di proyek tahun 2016 dan 2017 saja, karena sedikitnya antara tahun 2012 sampai 2017 terdapat 8 proyek pengerukan alur pelayanan pelabuhan yang dimenangkan oleh PT Adhiguna Keruktama,” papar Jajang.

Berdasarkan data CBA, pengerjaan pengerukan alur pelayaran di Pelabuhan Tanjung Emas (Semarang) Tahun Anggaran 2012, 2013, 2014, 2015, dan 2017 semuanya diborong PT Adhiguna Keruktama. Dari lima proyek tersebut PT Adhiguna mendapatkan gelontoran anggaran dari Kemenhub sebesar Rp 212.028.697.000,-.

Masih dari catatan CBA, tiga proyek lainnya yakni Pekerjaan Pengerukan Alur Pelayaran Pelabuhan Laut Kumai Tahun Anggaran 2014, Pekerjaan Pengerukan Alur Pelayaran Pelabuhan Samarinda Tahun Anggaran 2016, dan Pekerjaan Pengerukan Alur Pelayaran Pelabuhan Pulang Pisau Tahun Anggaran 2016. Total anggaran yang dihabiskan dan lagi-lagi masuk kantong PT Adhiguna sebesar Rp 201.369.297.000,-.

“Jika ditotal nilai delapan proyek pengerukan alur pelayanan pelabuhan yang dimenangkan oleh PT Adhiguna Keruktama sangat fantastis mencapai Rp 413.397.994.000. Hal ini mengindikasikan, praktik permainan proyek di tubuh Kemenhub yang dipimpin Budi Karya Sumadi sudah lama terjadi,” tegasnya.

Oleh karena itu, Jajang Nurjaman sangat menyayangkan gurita korupsi di tubuh Kemenhub yang dinahkodai Budi Karya bukannya mengalami perbaikan, justru semakin menjadi-jadi. Menurut Center for Budget Analysis, sebaiknya Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mempertimbvangkan untuk mencari Menteri Perhubungan yang lebih tegas.

“Jangan sampai proyek-proyek strategis nasional yang dijalankan Kemenhub, malah dijadikan ajang bancakan oknum-oknum tidak bertanggungjawab, karena menterinya kurang tegas,” tandasnya.

(bm/bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular