Friday, March 29, 2024
HomeEkonomikaAPKLI: PKL Indonesia Siap Hadapi Krisis Ekonomi Indonesia

APKLI: PKL Indonesia Siap Hadapi Krisis Ekonomi Indonesia

Ketua Umum DPP APKLI, Ali Mahsun Saat Kunjungan ke PKL di Alun-Alun, Kota Tegal.
Ketua Umum DPP APKLI, Ali Mahsun Saat Kunjungan ke PKL di Alun-Alun, Kota Tegal.

JAKARTA – Saat ini kondisi ekonomi Indonesia  mendekati krisis ekonomi tahun 1997/1998. Kurs rupiah tembus Rp 13.500 per dollar USA, harga energi dan pangan bertengger melambung tinggi, PHK terjadi dimana-mana, daya beli rakyat terus anjlok dan ekonomi sektor riil makin lesuh. Gejolak sosial dan kriminalitas mengalami ekskalasi. Disebelah lainnya, pengusaha menengah dan besar, juga pengusaha asing menahan diri bahkan banyak yang pindah atau lari ke luar negeri. Bahkan rupiah mereka juga ditukarkan ke dollar USA. Jika tidak ditangani dengan JITU dan CEPAT, maka kenyataan ini dapat akibatkan pemiskinan massal dan massif yang dapat bermuara terjadinya revolusi rakyat atau revolusi sosial akibat kepalaparan massal. Demikian disampaikan oleh Ketua Umum DPP APKLI (Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia), Ali Mahsun, di Jakarta, Minggu (2/8).

“APKLI desak Pemerintahan Jokowi-JK segera jelaskan kepada seluruh rakyat dan bangsa Indonesia atas kondisi perekonomian Indonesia yang sesungguhnya, tak boleh ditutupi dan dibungkus dengan pencitraan belaka,” tegas Ali.

Menurut tokoh yang juga merupakan dokter tersebut, APKLI telah perintahkan PKL untuk siaga I guna hadapi kenyataan jika sewaktu-waktu krisis ekonomi melanda Indonesia kembali.

“APKLI wajibkan PKL tetap berjualan walau omzet terus menurun. PKL melakukan adaptasi sesuaikan dengan daya beli rakyat yang makin anjlok. Apapun resiko dan kondisinya, PKL siap hadapi krisis sebagaimana telah terbukti pada kiris ekonomi 1997/1998. Saat itu, PKL tampil sebagai bantalan sekaligus pahlawan perekonomian nasional, sedangkan pengusaha besar dan asing terbirit-birit lari ungsikan dana investasinya ke luar,” ujar Ali dokter ahli kekebalan tubuh alumni UI dan Unibraw ini.

Ali menambahkan, pemerintah dinilai telah gagal melindungi penghidupan dan pekerjaan yang layak bagi rakyat dan bangsa Indonesia. Bahkan PKL, bagian dari rakyat dan bangsa Indonesia yang sedang mencari rezeki digusur dan diusir dengan semena-mena.

“Pemerintah terus menambah berat beban rakyat dengan melepaskan harga BBM ke mekanisme pasar, naikkan TDL dan LPG, naikkan pajak UMKM, dan harga pangan tetap melambung tinggi. Hal tersebut sebabkan pemiskinan massal dan massif dimana-mana. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, sebagian rakyat harus kuras tabungan dan jual aset (tanah, rumah dan lainnya) dengan banting harga, itupun sulit terjual”, tambah lelaki asal Mojokerto Jawa Timur yang juga Ketua Umum Pergerakan Merah Putih itu.

Menurut Ali, untuk menjaga dan menyelamatkan perekonomian Indonesia, pihaknya mengajak elemen kekuatan bangsa lainnya untuk terus kerja keras dan cerdas, fokus dan sungguh-sungguh untuk menjaga stabilitas bangsa dan negara.

“Apapun resikonya, PKL di garda terdepan untuk INDONESIA. PKL selalu siap hadapi kondisi apapun untuk eksistensi dan keutuhan Negara RI, termasuk hadapi Krisis Ekonomi”, pungkas Ali.

(am/bti)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular