Saturday, April 20, 2024
HomeSosial BudayaKemanusiaanAPKLI Desak Jokowi Jadikan Gempa Lombok Sebagai Bencana Nasional

APKLI Desak Jokowi Jadikan Gempa Lombok Sebagai Bencana Nasional

Ketua Umum DPP APKLI, dr. Ali Mahsun (ketiga dari kiri) bersama beberapa jajaran DPP APKLI dalam suatu acara beberapa waktu lalu di Jakarta.

JAKARTA – Hari ini, Minggu (19/8/2018) terjadi gempa kembali di Lombok dengan kekuatan 6,5 skala richter (SR) dan 7,0 SR. Menurut data, sudah 814 kali gempa di Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) terjadi sejak 29 Juli 2018 hingga hari ini.

Setiap hari ditemukan korban meninggal dunia hingga saat ini sudah lebih 460 korban meninggal dan ribuan luka berat. Ada pengungsi lebih dari 340 ribu dan setiap jengkal tanah yang aman digunakan untuk tempat pengungsi. Sudah puluhan ribu bangunan mulai tempat ibadah masjid, rumah dan bangunan lainnya yang hancur atau rusak.

Menurut keterangan Ketua Umum DPP Asosiasi PKL Indonesia (APKLI) dr. Ali Mahsun, M.Biomed yang terus melakukan pemantauan soal gempa Lombok tersebut, penderitaan masyarakat terdampak semakin hari semakin berat dimana bantuan makanan dan minuman seperti susu dan air bersih, tenda dan alas tidur, pakaian anak-anak dan selimut, obat-obatan masih sangat terbatas dan stoknya makin menipis.

“Hingga saat ini, korban gempa Lombok lebih andalkan para relawan yang kapasitasnya sangat terbatas,” tutur Ali Mahsun, Minggu (19/8/2018) malam.

Ironisnya, menurut dokter alumnus Universitas Brawijaya dan UI ini, di tengah penderitaan korban gempa Lombok yang semakin berat ini, justru nampak seakan terabaikan oleh para elit politik dan pemimpin republik yang tersibukan pencitraan dan euforia Pilpres 2019.

“Rakyat Indonesia terutama korban gempa Lombok seakan nasib dan masa depannya tidak terpikirkan sama sekali,” imbuhnya.

Untuk itu, mengingat jumlah korban dan dampak yang luar biasa dari bencana Gempa tersebut, pria asal Mojokerto ini mendesak Presisen Joko Widodo (Jokowi) untuk segera menetapkan gempa Lombok menjadi bencana nasional.

“Dengan menetapkan sebagai Bencana Nasional maka penanganan korban gempa, rehabiltasi tempat ibadah dan infrastruktur, serta pemulihan ekonomi rakyat bisa dilakukan dengan cepat, terukur, integratif dan maksimal,” tegasnya.

Bagi pria berkumis ini, para korban gempa Lombok tidak butuh euforia dan pencitraan para capres-cawapres, yang mereka butuhkan saat ini adalah negara dalam hal ini Pemerintah hadir segera menangani.

“APKLI sendiri telah memerintahkan seluruh jajaran kami di seluruh Indonesia untuk membuka posko dan menggalang bantuan dana dan material untuk membantu meringankan pemderitaan mereka,” tandas pria yang pada 27-29 Agustus 2018 mendatang akan menyampaikan bantuan secara langsung ke Lombok.

(bm/bti)

RELATED ARTICLES

Most Popular