Tuesday, April 23, 2024
HomeBerita AllAntisipasi MERS-CoV, Menkes Kunjungi Soetta

Antisipasi MERS-CoV, Menkes Kunjungi Soetta

Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Nila F. Moeloek. (Dok. Setgab RI)
Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Nila F. Moeloek. (Dok. Setkab)

TANGERANG -Seperti diketahui wabah virus MERS-CoV menyebar dan terpusat di Arab Saudi dan setiap bulannya ada sekitar 6.000 jamaah umroh asal Indonesia yang bertandang ke negara pemilik dua kota suci bagi umat Islam itu. Guna mengantisipas hal tersebut, kemarin, Jumat (3/7), Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Nila F. Moeloek mengunjungi Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten. Dalam kunjungan tersebut, Menkes bersama tim Kemenkes melakukan simulasi kesehatan sebagai wujud perhatian khusus pada jamaah umroh dan haji yang rentan terdampak virus MERS-CoV.

Menurut data yang ada, setiap harinya saja ada 200 tamu Allah yang berangkat umroh. Jumlah tersebut meningkat drastis pada bulan puasa menjelang Lebaran Haji. Tahun ini saja, ada 168.000 jamaaah Haji sesuai quota yang akan berangkat ke tanah suci.

“Kesiapsiagaan dan kemampuan penatalaksanaan terhadap risiko importasi MERS-CoV dari negara Timur Tengah atau dari negara terjangkit virus korona harus terus ditingkatkan,” ujar Menkes, saat simulasi penanggulangan MERS-CoV berlangsung di Bandara Soekarno Hatta.

Dalam kesempatan itu, jamaah umrah yang baru tiba di Bandara mendapat perawatan khusus. Mereka dipantau suhu tubuhnya dengan melewati alat thermal scanner. Bila ada jamaah dengan suhu tubuh tinggi, ia akan diminta menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui lebih jauh soal status kesehatannya.

Pihak Kemenkes mengharapkan tiap jamaah yang mau berangkat ke tanah suci diharuskan mengisi health alert card atau kartu kewaspadaan kesehatan. Tujuannya sebagai catatan kesehatan mereka dari berangkat melakukan ibadah umrah atau haji hingga kembali ke tanah air.

“Bila dalam waktu 14 hari sampai di Indonesia, jamaah mengalami keluhan batuk, demam atau sesak, segera konsultasi pada petugas kesehatan dengan membawa health alert card ini,” terang Nila F. Moeloek.

Apabila merasakan gejala aneh ketika di pesawat saat perjalanan ke Tanah Air, jamaah umroh dan haji diharuskan melapor ke awak pesawat atau petugas medis. Petugas nanti akan menghubungi pihak bandara bila memang ada penumpang yang dicurigai MERS-CoV. Sebelum penumpang diturunkan, petugas kesehatan akan naik ke pesawat untuk memastikan keadaan klinis penumpang yang dicurigai pasien MERS-CoV.

Sementara itu, ada alternatif evakuasi yang disiapkan, berikut dengan pemeriksaan kesehatan yang juga dilakukan kepada penumpang yang duduk sebaris dengan pasien, serta dua baris di depan dan belakangnya.

“Penting sekali bagi sektor kesehatan untuk memastikan bagaimana melakukan pencegahan serta mendeteksi sedini mungkin jika ada kasus masuk melalui pintu negara,” pungkas Menteri Kesehatan Nila F. Moeleok.

(msa/bti).

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular