Thursday, April 25, 2024
HomeGagasanAmuk Di Polsek Ciracas: Kemana Wibawa, Kemana Rasa Takut?

Amuk Di Polsek Ciracas: Kemana Wibawa, Kemana Rasa Takut?

 

 

Markas Polsek Ciracas, Jakarta Timur dirusak dan dibakar oleh sekelompok massa. Penyebabnya diduga adalah ketidakpuasan atas penanganan kasus pemukulan terhadap dua orang anggota TNI. Akibat kejadian itu, sejumlah fasilitas dan kendaraan di lokasi rusak parah.

Ketidakpuasan, selalu berpotensi menghadirkan ketidakpercayaan dan kekecewaan yang memicu ketidaktertiban sosial. Dalam skala paling kecil bentuknya adalah ketidakpatuhan. Kemudian bentuk-bentuk pengadilan jalanan atau main hakim sendiri. Dalam skala lebih besar, bentuknya bisa berupa pembangkangan, perlawanan, maupun anarki. Sebagai lembaga penegak hukum, keamanan dan ketertiban umum, sebagai pelayan, pelindung dan pengayom masyarakat, Polri memang tak bisa menghindar dari potensi-potensi ancaman terhadap fasilitas dan personelnya.

Ancaman itu bisa datang dari mana saja, cepat atau lambat. Bisa dari kalangan/sindikat kejahatan umum, kejahatan ekonomi, narkoba, hingga pelaku kekerasan ekstrim (terorisme), atau siapa saja yang merasa dirugikan oleh tindakan-tindakan penegakan hukum Polri. Masalahnya, ancaman tak hanya karena dirugikan. Kerentanan juga bisa terjadi karena ketidakpuasan atas layanan kepolisian. Jadi, polisi ini serba repot. Bekerja baik saja bisa terancam apalagi jika tak memuaskan.

Kalau harus memilih, saya pilih mendukung dan mendorong Polri untuk berbenah serius agar mampu melaksanakan tugas dan fungsi sebaik-baiknya sesuai undang-undang, dan serius menghilangkan praktik-praktik buruk dalam setiap kiprahnya. Kinerja layanan yang baik akan mengurangi ketidakpuasan dan menggalang dukungan yang lebih signifikan dari masyarakat atas kerja kepolisian. Polri butuh itu semua untuk menghadapi situasi yang tak terhindarkan macam ini secara konstruktif.

Kasus kantor polisi dirusak dan dibakar seperti yang menimpa Mapolsek Ciracas dini hari tadi, sudah terjadi kesekian kalinya. Harus diakui hal-hal macam ini menunjukkan dan telah mengakibatkan sebagian masyarakat kehilangan rasa takutnya.

Sesuatu yang mestinya bisa dijaga dengan baik oleh Polri sebagai pelindung dan pengayom. Sesuatu yang mestinya ikut dijaga dan dihormati oleh aparatur negara yang lain agar rakyat tak kehilangan kepercayaan.

Dari seberang Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur, saya menyaksikan kegaduhan dini hari ini, dengan keprihatinan dan duka yang mendalam.

Jakarta, 12 Desember 2018

 

KHAIRUL FAHMI
Direktur Institute for Security and Strategic Studies (ISESS)

RELATED ARTICLES

Most Popular